TERAPI KELOMPOK
Terapi kelompok adalah suatu
pelayanan kepada kelompok yang tujuan utamanya untuk mebantu anggota-anggota
kelompok memperbaiki penyesuaian mereka, dan tujuan keduanya untuk membantu
kelompok mencapai tujuan-tujuan yang disepakati oleh masyarakat. Dalam tradisi
pekerjaan sosial, pengorganisasian kelompok banyak dipilih sebagai metode yang
strategis dalam proses penyembuhan sosial. Penggunaan metode yang didasarkan
kelompok inilah yang disebut terapi kelompok. Selain di barat, konsep terapi
kelompok juga banyak diterapkan oleh lembaga pelayanan sosial yang ada di Indonesia.
Selain murah dan efektif metode ini sangat strategis untuk membangun
kepercayaan diri klien yang sedang mengalami masalah. Pada dasarnya,
teori-teori yang digunakan dalam terapi kelompok tidak jauh berbeda dengan
teori yang ada pada terapi individu maupun keluarga. Hanya saja yang
membedakannya adalah pendekatan yang menggunakan kelompok sebagai sarana
penyembuhannya.
Bentuk-bentuk Terapi Kelompok
Terapi kelompok terdiri atas beberapa
bentuk, sebagian besar berasal dari jenis-jenis terapi individual.
- Kelompok eksplorasi interpersonal tujuannya adalah megembangkan kesadaran diri tentang gaya hubungan interpersonal melalui umpan balik korektif dari anggota kelompok yang lain. Pasien diterima dan didukung. Oleh karena itu, dapat meningkatkan harga diri. Tipe ini yang paling umum dilakukan.
- Kelompok bimbingan inspirasi kelompok yang sangat terstruktur, kohesif, mendukung, yang meminimalkan pentingnya tilikan, dan memaksimalkan nilai diskusi di dalam kelompok dan persahabatan. Kelompoknya mungkin saja besar (misal, Alcoholic Anonymus). Anggota kelompok dipilih seringkali karena mereka ”mempunyai problem yang sama”.
- Terapi berorientasi psikoanalitik suatu teknik kelompok dengan struktur yang longgar, terapis melakukan interpretasi tentang konflik nirsadar pasien dan memprosesnya dari observasi interaksi antar anggota kelompok.
Sejumlah tipe terapi kelompok yang
lain, antara lain terapi perilaku, gestalt, konfrontasi, psikodrama, analisis
transaksional, maraton, dll.
Terapi kelompok dapat berlangsung beberapa
minggu, beberapa bulan atau beberapa tahun, dan biasanya dilakukan seminggu
sekali. Biasanya terdiri atas 5-12 anggota (bergantung pada tipenya). Terapis terapi
kelompok dilakukan dengan menyertakan ko-terapis.
Beberapa kelompok terdiri dari pasien
dengan hanya satu diagnosis (misal, skozofrenia, alkoholisme), tetapi ada juga
yang campuran. Belum jelas pasien-pasien mana saja yang mendapat manfaat (atau
justru memburuk) dengan terapi kelompok, tetapi sebagian besar pasien berhasil
dengan menggunakan metode terapi kelompok.
Keunikan dan Keuntungan Terapi Kelompok
- Meningkatnya sense terhadap realitas
Interaksi anggota kelompo mendekati
situasi nyata: cara bicara terhadap orang lain, cara pendekatan terhadap orang
lain, dll.
- Mereduksi isolasi sosial
Mengurangi perasaan bahwa hanya dia
yang bermasalah.
- Penerimaan dan dukungan kelompok
Khususnya bila masalah, latar
belakang, dll homogen maka akan lebih memungkinkan penerimaan dan dukungan.
- Imitasi kesuksesan mengatasi masalah
Melihat contoh sukses orang lain
dengan teknik tertentu, timbul keinginan mencoba.
- Kesempatan untuk feedback
Bisa menanyakan tanggapan dari
anggota yang lain.
- Kesempatan untuk altruisme
Bisa membantu orang lain sehinnga
percaya diri meningkat.
- Meningkatnya sensitivitas
Lebih sensitif terhadap masalah orang
lain dan diri sendiri.
- Corrective ‘family’ experience
Interaksi dalam keluarga, diangkat
dalam kelompok.
- Harapan
Melihat orang lain berhasil, merasa
dia juga bisa.
Keterbatasan Terapi Kelompok
-
Tidak semua klien cocok: tertutup,
masalah verbal, interaksi.
-
Peran terapis menyebar: menangani
banyak orang sekaligus.
-
Sulit menumbuhkan kepercayaan: kurang
personal.
-
Klien sangat tergantung dan berharap
terlalu banyak pada kelompok.
-
Kelompok tidak dijadikan sarana untuk
berlatih.
-
Membutuhkan terapis terlatih.
DAFTAR PUSTAKA
Ritandy, Ranto. (2013). Strategi
Intervensi Komunitas Seruling Bambu Nusantara Dalam Mengatasi Stres (Coping Stress) Pada Anggota Di Taman
Budaya. Skripsi.
Tomb, David. A. (2003). Psikiatri. Jakarta: EGC.
Yalom,
I. D. (1975). The
Theory and Practice of Group
Psychotherapy.
New York: Basic Books.