Pages

Jumat, 16 Oktober 2015

Tugas 1 Sistem Informasi Psikologi



  1. Pengertian Sistem

Menurut Indrajit (dalam Hutahaean, 2014) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Kemudian menurut Murdick, R.G (dalam Hutahaean, 2014), mengatakan bahwa suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Jerry FutzGerald, (dalam Hutahaean, 2014) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suau sasaran yang tertentu.
Selain itu, menurut Dr. Ir. Harijono Djojodiharjo (dalam Hutahaean, 2014), mengatakan suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

  1. Pengertian Informasi

Menurut Anton M. Moeliono (dalam Gaol, 2008), informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita (tentang). Selanjutnya, Anton M. Moeliono (dalam Gaol, 2008), mengatakan bahwa informasi adalah keterangan atau bahan yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.
Kemudian menurut Gordon B. Davis (dalam Gaol, 2008), “Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective actions or decisions.” Yang mengandung pengertian sebagai berikut: Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimaannya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
Selanjutnya menurut Robert G. Murdick (dalam Gaol, 2008), mengatakan “Information consists of data that have been retrieved, processed, or otherwise used for informative or inference purposes, argument, or as a basis for forecasting or decision making”. Yang mengandung pengertian sebagai berikut: Informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah atau diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk tujuan penjelasan atau penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan.

  1. Pengertian Psikologi

Psikologi berasal dari dua kata bahasa Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu, secara harfiah psikologi dapat diartikan yaitu ilmu tentang jiwa atau ilmu jiwa.
Menurut Branca (dalam Syahid, 2010) bahwa psikologi sebagai ilmu tentang perilaku. Kemudian menurut Woodworth dan Marquis (dalam Syahid, 2010) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu tentang aktivitas individu, baik aktivitas motorik, kognitif maupun emosional. Definisi ini, lebih bersifat praktis karena langsung mengarah pada aktivitas kongkrit yang dilakukan manusia sebagai manifestasi kondisi kejiwaannya.
Sedangkan menurut Syah (dalam Muhibbinsyah, 2001) psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat pskomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebagainya. Sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.


Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan data yang telah diolah atau diproses untuk dijadikan kajian dasar analisis mengenai tingkah laku manusia.


DAFTAR PUSTAKA

Gaol, Chr. Jimmy. (2008). Sistem informasi manajemen: Pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Hutahaean, Jeperson. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syahid, Ahmad., Maddini, Harsul. (2010). Aplikasi Psikologi Pendidikan Dalam Pembelajaran. Jurnal IQRA, Ilmu Kependidikan dan Keislaman. 6, 1, 97-111