Pages

Kamis, 09 Mei 2013

Tugas IAD bab 7

BAB 7


Teknologi Energi Panas Bumi untuk Masa Depan Kelangsungan Hidup Manusia

10 Mei 2013

Peran Energi Geothermal (Panas Bumi) di Indonesia


Sudah bukan merupakan rahasia lagi bahwa energi fosil di Indonesia saat ini sudah menipis dan akibatnya kita dipaksa untuk segera mencari energi alternatif baru yang nantinya akan menggantikan posisi energi fosil yang ada sekarang. Saat ini cadangan minyak bumi Indonesia hanya bisa bertahan sekitar 12 tahun lagi apalagi dengan laju produksi minyak yang terus menurun sepanjang tahun, saat ini produksi minyak di Indonesia sekitar 800 rb barrel/hari bayangkan padahal waktu itu kementrian ESDM sempat memberitahukan bahwa target produksi minyak kita di tahun 2014 adalah satu juta barrel/hari tapi melihat kenyataan sekarang, sepertinya hal itu sulit untuk direalisasikan selama kita tidak menemukan cadangan baru. Sementara produksi minyak kita terus menurun, tingkat kebutuhan kita akan minyak bumi justru cenderung meningkat (saat ini sekitar 1,3 juta barrel/hari) . Dengan kondisi saat ini Indonesia tidak akan bisa berkembang karena dana APBN kita terus menerus di sedot untuk memenuhi kebutuhan akan energi minyak bumi kita sendiri karena kita harus mengimpor dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan kita akan minyak bumi.
Untuk mengatasi permasalahan tadi, pemerintah telah menyiapkan beberapa solusi untuk memenuhi kebutuhan energi kita dengan beberapa energi alternatif lainnya, seperti energi panas bumi, gas bumi, bio fuel, solar cell, dan banyak lagi. Saat ini yang paling memiliki peran besar untuk memenuhi kebutuhan energi adalah gas bumi dan panas bumi. Kedua sumber energi itu yang paling berpotensi untuk menggantikan minyak bumi saat ini karena fasilitasnya saat ini sudah ada dan juga jumlah cadangan yang cukup besar di Indonesia. Untuk gas bumi Indonesia masih bisa memenuhi kebutuhannya untuk 30 tahun kedepan dan untuk panas bumi cadangannya mencakup 40 % cadangan seluruh dunia dengan potensi energi listrik (jika di konversi ke listrik) mencapai 29 GW.
Energi panas bumi adalah energi yang berasal dari perut bumi berwujud energi panas yang sangat besar dan bisa dibilang tidak bisa habis asalkan penanganannya tepat. Energi ini dikatakan tidak bisa habis karena sistemnya adalah dengan mengambil panas yang ada di bawah permukaan bumi melalui suatu media fludia yang bisa membawa panas ke permukaan kemudian fluida itu (biasanya air) setelah diambil panasnya akan diinjeksikan kembali ke dalam bumi untuk mengambil panas yang ada di bawah permukaan, begitu seterusnya. Saat ini produksi tenaga listrik yang telah digunakan dari panas bumi sekitar 1,89 GW atau sekitar 6,5 % dari potensi yang dimiliki. Akan tetapi, dari PT PLN (persero) mengatakan bahwa kebutuhan listrik Indonesia untuk tahun 2010-2019 sebesar 55 GW, artinya walaupun seluruh energi panas bumi di Indonesia telah dipakai tetap saja tidak bisa memenuhi kebutuhan listrik Indonesia dan jika kita bandingkan dengan jumlah cadangan energi yang lainnya seperti tenaga air 75,67 GW, mikro hydro 0,45 GW, biomass 49,81 GW, tenaga surya 4,8 kWh/m2/day, tenaga angin 9,29 GW dan uranium 3 GW untuk 11 tahun (hanya di Kalan, Kalimantan Barat), memang tenaga panas bumi tidak begitu besar tapi melihat berbagai aspek lain panas bumi lah yang memiliki potensi paling besar, contohnya saja untuk tenaga air, memang kita memliki potensi yang sangat besar tapi biaya yang dikeluarkan untuk mengubah tenaga air ke tenaga listrik jauh lebih besar daripada panas bumi, biaya untuk satu turbin yang menghasilkan listrik 50 KW harganya 200 juta, jika kita konversikan untuk 5 GW maka uang yang dikeluarkan sebesar 20 Miliar, belum lagi uang yang dikeluarkan untuk peralatan fasilitas lainnya, tentu saja hal ini tidak terlalu efisien.
Menurut saya walaupun kondisinya panas bumi tidak bisa memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia saya tetap yakin bahwa peran panas bumi di Indonesia tetap sangat besar dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Buktinya sekarang walaupun kita cuma bisa memanfaatkan 6,5 % dari potensi panas bumi yang ada di Indonesia, kita masih bisa memenuhi kebutuhan listrik saat ini, artinya sumber energi selain panas bumi masih banyak di Indonesia (seperti batubara, gas bumi, dll) dan kedepannya jika panas bumi bisa termanfaatkan semuanya kita bisa mengalokasikan energi yang lain tersebut untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur Indonesia agar bisa lebih maju. Kita juga bisa mengekspor energi tersebut ke luar negeri untuk meningkatkan pendapatan negara atau kita juga bisa menyimpan energi tersebut untuk cadangan negara kita sebagai investasi masa depan dan berbagai fungsi lainnya. Untuk itu saya sangat mengharapkan pemerintah segara membentuk dan membuat suatu sistem regulasi yang khusus untuk memberdayakan sumber daya panas bumi yang ada di Indonesia agar nantinya kita bisa menjadi negara yang mandiri akan kebutuhan energi.

Tugas IAD bab 6

BAB 6

Peran  dan Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Angin Bagi Kehidupan
10 Mei 2013
Saya akan membahas tentang pemanfaatan energi angin sebagai salah satu energi alternatif yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin merupakan salah satu bentuk energi yang tersedia secara melimpah di alam. Keberadaannya yang tidak terbatas membuatnya dapat dimanfaatkan dalam skala besar dan terus-menerus. Angin juga merupakan salah satu jenis sumber energi yang dalam proses konversi ke energi listrik memiliki dampak negatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan pemakaian energi fosil.
Dampak yang terjadi dari aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin ini tidak terlalu berpengaruh besar terhadap eksistensi lingkungan dan manusianya sendiri bila dibandingkan dengan manfaat dan keuntungan yang diperoleh.
Sumber Daya Angin
Sumber daya angin yang tersebar dan bersih adalah sifat yang positif, tetapi sifat angin yang tidak menentu merupakan masalah. Topografi atau ketinggian berbeda menyebabkan potensi angina berbeda, dan karena daya angin sebanding dengan kecepatan angin pangkat tiga, perbedaan kecepatan angin yang kecil pun akan menghasilkan perbedaan daya yang besar. Kondisi dan kecepatan angin menentukan tipe dan ukuran rotor. Kecepatan angin rata-rata mulai dari 3 m/s memadai untuk turbin angin propeler ukuran kecil, di atas 5 m/s untuk turbin angin menengah dan di atas 6 m/s untuk turbin angin besar.
Energi angin pertama kali dimanfaatkan untuk kerja kincir angin. Kincir angin dikenal pertama kali di Persia (Iran). Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar, awalnya kincir angin dibangun untuk menggiling gandum dan biji-bijian berabad-abad kemudian, orang-orang Belanda meningkatkan desain dasar kincir angin mereka. Masyarakat Belanda memberikannya pisau baling-baling, yang masih dibuat dengan layar. Kualitas kreatifitas masyarakat Belanda akan aplikasi kincir angin, membuat Belanda menjadi terkenal dengan kincir anginnya.
Gambar : Kincir angin di Amerika Serikat sebelum perang dunia I
Kekurangan minyak pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk negara dan dunia. Ini menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternatif baru, membuka jalan bagi masuknya kembali kincir angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980-an energi angin menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena kebijakan negara yang mendorong sumber energi terbaru. Dan akhirnya dukungan untuk pembangunan angin telah menyebar ke negara lain.
         Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut.
Tingkat kecepatan angin 10 meter di atas permukaan tanah
Kelas Angin
Kecepatan angin m/d
Kondisi alam di daratan
1
0.00 – 0.02

2
0.3 – 1.5
Angin tenang, asap lurus ke atas.
3
1.6 – 3.3
Asap bergerak mengikuti arah angin
4
3.4 – 5.4
Wajah ada terasa ada angina, daun-daun bergoyang pelan, petunjuk arah angina bergerak.
5
5.5 – 7.9
Debu jalan, kertas beterbangan, ranting pohon bergoyang.
6
8.0 – 10.7
Ranting pohon bergoyang, bendera berkibar.
7
10.8 – 13.8
Ranting pohon besar bergoyang, air plumping berombak.
8
13.9 – 17.1
Ujung pohon melengkung, hembusan angin terasa di telinga.
9
17.2 – 20.7
Dapat mematahkan ranting pohon, jalan berat melawan angin.
10
20.8 – 24.4
Dapat mematahkan ranting pohon, rumah rubuh.
11
24.5 – 28.4
Dapat merubuhkan pohon, menimbulkan kerusakan.
12
28.5 – 32.6
Menimbulkan kerusakan parah
13
32.7 – 36.9
Tornado

 Tabel 2.3 Tingkat Kecepatan Angin dan Dampaknya Di Daratan
(Sumber table : Green and Clean Energy for Indonesia)


MANFAAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbaru. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan.
Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual, derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudut-sudut menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudut-sudut yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar.
Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudut-sudut dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan hektar lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar hangus begitu saja.
 Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan dampak positif dan negatif Pembangkit Listrik Tenaga Angin .
§  Dampak Positif Energi Angin ( PLTA )
a. Sumber energi angin dapat terus diperbaharui dalam kurun waktu yang cepat.
       b. Aplikasinya mudah diinstal dan biaya produksi lebih terjangkau dibandingkan  
   dengan sumber energi lainnya.
c. Turut serta dalam pengurangan dampak berbahaya dari emisi gas buang
        d. Dapat bekerja secara optimal dalam menghasilkan daya listrik untuk
konsumsi missal, sama seperti peralatan berbahan bakar fosil.
e. Memberikan kontribusi besar bagi pembangunan sector energi dan
perekonomian global.
f.  Sebagai alat bantu irigasi bagi lahan pertanian di pedesaan.

§  Dampak Negatif Energi Angin ( PLTA )

a.       Aplikasi PLTA ini dapat menewaskan beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang
melewati turbin angin.
b.      Derau frekuensi rendah yang berasal dari perputaran sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga derau suara listrik.
c.       Menurunnya populasi burung dan kelelawar akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar.
d.      Dampak visual akibat perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.
e.       Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat menyebabkan interferensi elektromagnetik,
mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang mikro untuk kegiatan perkomunikasian. 

 Menurut Pendapat saya angin memang memiliki banyak sekali dampak positif bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa dampak negatif yang dikeluarkan oleh energi angin juga bisa sangat membahayakan  umat manusia. Jika kekuatan angin yang muncul melebihi kekuatan normal hembusan angina maka bisa terjadi angina Tornado yang bisa menghancurkan bahkan sampai mematikan makhluk hidup lainnya.
Source : http://sismega.wordpress.com/2012/12/29/peran-pembangkit-listrik-tenaga-angin-bagi-kehidupan/