ANALISIS
TRANSAKSIONAL
Eric Leonard Berne lahir di Montrial pada tahun 1910.
Sekitar tahun 1940-an ia bekerja di Lembaga Psikoanalisis San Fransisco.
Seminar mengenai Transactional Analysis sudah dimulai sejak tahun 1958 dan baru
membentuk asosiasinya pada 1965. Metode analisis transaksional (suatu istilah
yang digunakan untuk seluruh sistem terapi Berne dan suatu tahap analisis
psikoterapeutik) mulai menganalisis pasien menurut tahap-tahap ini: (1)
analisis structural, (2) analysis transaksional yan pantas, (3) analisis
permainan, (4) analisis tulisan dan (5) kontrol sosial.
Analisis
transaksional berakar pada suatu filsafat yang antidetermenistik serta
menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengkondisian dan pemrograman awal.
Disamping itu, analisis transaksional berpijak pada asumsi-asumsi bahwa
orang-orang sanggup memahami putusan-putusan masa lampaunya serta orang-orang
mampu memilih untuk memutuskan ulang. Analsisis transaksional meletakan
kepercayaan pada kesanggupan individu untuk tampil diluar pola-pola kebiasaan
dan menyeleksi tujuan-tujuan dan tingkah laku baru.
METODE
TERAPI ANALISIS TRANSAKSIONAL
Pasien mulai dengan tahap analisis struktural, sadar
akan tetap ego yang menyususn dan menemukan fenomenologi kepribadian. Ketiga
tahap ego antara lain:
-
Orang tua, tahap
menyerupai figure orang tua
- Dewasa, masa
kematangan di mana seseorang mengahdapi dan mengargai otonomi realitas, atau
mengahdapi dunia apa adanya
-
Anak, masa
menyerupai seorang anak atau masa di mana muncul perilaku kekanakan atau tindakan
arkais.
Tahap analisis transaksional, yaitu pertemuan dua atau
lebih individu. Orang pertama menciptakan stimulasi transaksional, orang kedua
(yang menjawab) menghasilkan suatu respons transaksional. Transaksi menjadi
saling melengkapi ketika responden bereaksi sesuai dengan yang diharapkan, yang
berarti juga membiarkan hubungan sosial berjalan lancar. Sebaliknya, ia bisa
menjadi transaksi menyilang atau pengganggu komunikasi seperti
transaksi-transaksi yang menyebabkan keterpisahan/perceraian.
Konsep-konsep kunci dari analisis transaksional,
yaitu:
1)
Ego-states
Merujuk kepada tiga bagian utama dari kepribadian
seseorang dan mereka masing-masing mencerminkan seluruh sistem pikiran,
perasaan, dan perilaku. Ini menentukan bagaimana individu mengekspresikan diri,
berinteraksi dengan satu sama lain dan membentuk hubungan. Ego dibagi menjadi
tiga, yaitu: Parent ego-state, Adult
ego-state, dan Child ego-state.
2)
Unconscious scripts
Ini di analisa menggunakan model ego-states, dan
identifikasi mereka sangat penting untuk membantu pasien menyadari apa yang di
izinkan dan apa yang di larang yang berdampak pada kehidupan pasien, dan
bagaimana mereka berkomunikasi.
3)
Transactions
Ketika orang berkomunikasi, ego mereka berinteraksi
untuk membuat transaksi. Jika ego berinteraksi dan berbaur dengan cara yang
sehat, transaksi cenderung lebih sehat, tetapi kadang-kadang ego dapat merusak
ke satu sama lain untuk menciptakan pandangan yang menyimpang.
4)
Strokes
Merujuk pada pujian, penerimaan, serta pengakuan yang
sangat berpengaruh pada bagaimana orang menjalani hidup mereka.
5)
Intimacy
Jika keintiman pengalaman seorang anak disfungsional, maka mereka akan
belajar bahwa keintiman jenis ini adalah yang terbaik yang ia dapat lakukan
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini
dapat menyebabkan perkembangan pola berulang dari perilaku yang dapat
menghalangi potensi seseorang.
6)
Redecision
Ini merujuk kepada kemampuan individu untuk redecide dan membuat perubahan tertentu serta
mendapatkan keputusan
yang berasal dari
unconscious
scripts. Redecision mencerminkan asumsi terapi analisis
transaksional bahwa setiap individu memiliki potensi untuk
menjalani kehidupan mereka seperti yang mereka pilih.
Daftar
Pustaka
Naisaban, Ladislaus. Para psikolog
terkemuka dunia: riwayat hidup, pokok pikiran, dan karya. Jakarta: Grasindo.