Pages

Selasa, 31 Desember 2013

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTERPERSONAL (5)


Internet Addiction

BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) , di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana menggunakan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai panguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. RMS Ibrahim, Suryoni Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangun Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Robby soebiakto merupakan pakar di antara para amaitr radio yang kemdian didorong ke arah TCP/IP, tekonologi Packet radio TCP/IP yang kemudian menjadi tupuan rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama. Sejak tahun 2000, AMPR-net indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo.

B.     Internet Addiction
Internet Addiction merupakan suatau gangguan psikofisiologis yang menimbulkan respon minimal, withdrawal symptom dan terganggunya hubungan sosial. Menurut Young (1998) Internet Addiction merupakan syndrom yang di tandai dengan mengabiskan sejumlag waku yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak ampu mengontrol penggunaanya saat online. Orang-orang yang mengalami syndrom tersebut akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak meggunakan internet. Dapat sisimpulkan bahwa Internet Addiction adalah pengguna internet yang bersifat patologis.
B.                Rumusan Masalah
Jelaskan tentang Internet Addiction
C.                     Tujuan Penelitian
Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang  addiction yang terjadi sebagai dampak interaksi manusia dan internet


BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian Internet Addiction
Internet Addiction merupakan suatau gangguan psikofisiologis yang menimbulkan respon minimal, withdrawal symptom dan terganggunya hubungan sosial. Menurut Young (1998) Internet Addiction merupakan syndrom yang di tandai dengan mengabiskan sejumlag waku yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak ampu mengontrol penggunaanya saat online. Orang-orang yang mengalami syndrom tersebut akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak meggunakan internet. Dapat sisimpulkan bahwa Internet Addiction adalah pengguna internet yang bersifat patologis.

2.    Penyebab Internet Addiction
Ferris (2003) mengungkapkan bahwa penyebab seseorang mengalami Internet Additcion dilihat dari berbagai pandangan, yaitu
  1. Pandangan behaviorisme
Menurut pandangan behavioral, Internet Addition didasari oleh teori Skinner mengenai operant conditioning, karena individu mendapatkan reward positif, negatif, atau hukuman atas apa yang dilakukan nya.

2.      Pandangan psikodinamika dan kepribadian
Pandangan ini merupakan addiction yang berkaitan atara individu dengan individu lain. Tergantung pada kejadian yang dirasakan pada masa kanak-kanak dan kepribadinya yang terus berkembang.

3.      Pandangan sosiokultural
Pandangan sosikultural menunjukan adanya ketergantungan terhadap ras, jenis kelamin, umur, status ekonomi, agam dan negara.

4.      Pandangan biomedis
Pandangan ini menujukan adanya faktor keturunan dan faktor kesusiaan antara keseimbangan kimiawi antara otak dan neurotrasmiter.

BAB III
KESIMPULAN
       
Internet Addiction merupakan suatau gangguan psikofisiologis yang menimbulkan respon minimal, withdrawal symptom dan terganggunya hubungan sosial. Menurut Young (1998) Internet Addiction merupakan syndrom yang di tandai dengan mengabiskan sejumlag waku yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak ampu mengontrol penggunaanya saat online.

Source :
Suliatana, Feri. (2010). Bisnis atau kriminal. Gramedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar