Internet Addiction
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network) , di mana mereka mendemonstrasikan
bagaimana menggunakan hardware dan software komputer
yang berbasis UNIX,
kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran
telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar
informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan
menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal
sebagai TCP/IP
(Transmission Control
Protocol/Internet Protocol).
Tujuan dibangunnya proyek itu adalah
untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (US
Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di
daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari
terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah
dihancurkan.
Sejarah internet Indonesia dimulai
pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal
sebagai panguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong
royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. RMS Ibrahim, Suryoni
Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi
Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal
pembangun Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Robby soebiakto
merupakan pakar di antara para amaitr radio yang kemdian didorong ke arah
TCP/IP, tekonologi Packet radio TCP/IP yang kemudian menjadi tupuan rekan-rekan
BPPT, LAPAN, UI, dan ITB. Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama. Sejak
tahun 2000, AMPR-net indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo.
B.
Internet Addiction
Internet Addiction merupakan suatau
gangguan psikofisiologis yang menimbulkan respon minimal, withdrawal symptom
dan terganggunya hubungan sosial. Menurut Young (1998) Internet Addiction
merupakan syndrom yang di tandai dengan mengabiskan sejumlag waku yang sangat
banyak dalam menggunakan internet dan tidak ampu mengontrol penggunaanya saat
online. Orang-orang yang mengalami syndrom tersebut akan merasa cemas, depresi,
atau hampa saat tidak meggunakan internet. Dapat sisimpulkan bahwa Internet
Addiction adalah pengguna internet yang bersifat patologis.
B.
Rumusan Masalah
Jelaskan tentang Internet Addiction
C.
Tujuan
Penelitian
Agar mahasiswa
dapat mengetahui tentang addiction yang
terjadi sebagai dampak interaksi manusia dan internet
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Internet Addiction
Internet Addiction merupakan suatau
gangguan psikofisiologis yang menimbulkan respon minimal, withdrawal symptom
dan terganggunya hubungan sosial. Menurut Young (1998) Internet Addiction
merupakan syndrom yang di tandai dengan mengabiskan sejumlag waku yang sangat banyak
dalam menggunakan internet dan tidak ampu mengontrol penggunaanya saat online.
Orang-orang yang mengalami syndrom tersebut akan merasa cemas, depresi, atau
hampa saat tidak meggunakan internet. Dapat sisimpulkan bahwa Internet
Addiction adalah pengguna internet yang bersifat patologis.
2.
Penyebab Internet Addiction
Ferris (2003) mengungkapkan bahwa
penyebab seseorang mengalami Internet Additcion dilihat dari berbagai
pandangan, yaitu
- Pandangan behaviorisme
Menurut pandangan behavioral,
Internet Addition didasari oleh teori Skinner mengenai operant conditioning,
karena individu mendapatkan reward positif, negatif, atau hukuman atas apa yang
dilakukan nya.
2.
Pandangan
psikodinamika dan kepribadian
Pandangan ini merupakan addiction
yang berkaitan atara individu dengan individu lain. Tergantung pada kejadian
yang dirasakan pada masa kanak-kanak dan kepribadinya yang terus berkembang.
3.
Pandangan
sosiokultural
Pandangan sosikultural menunjukan
adanya ketergantungan terhadap ras, jenis kelamin, umur, status ekonomi, agam
dan negara.
4.
Pandangan
biomedis
Pandangan ini menujukan adanya
faktor keturunan dan faktor kesusiaan antara keseimbangan kimiawi antara otak
dan neurotrasmiter.
BAB
III
KESIMPULAN
Internet Addiction merupakan suatau gangguan psikofisiologis yang menimbulkan
respon minimal, withdrawal symptom dan terganggunya hubungan sosial. Menurut
Young (1998) Internet Addiction merupakan syndrom yang di tandai dengan
mengabiskan sejumlag waku yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan
tidak ampu mengontrol penggunaanya saat online.
Source :
Suliatana, Feri. (2010). Bisnis atau
kriminal. Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar